Ada Indikasi Korupsi Dalam Program PMT Stunting Kota Depok!
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wakil Ketua DPRD Kota Depok Fraksi Gerindra, Yetti Wulandari turut berkomentar terkait menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting yang ramai jadi perbincangan.
Dia menyebut pada hari kedua pemberian PMT di salah satu posyandu di Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis saat itu kader menyatakan keberatannya.
“Keberatan mereka, pertama PMT yang diberikan setiap hari, diantar secara keliling oleh para kader dari rumah ke rumah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/11).
Kedua, toples yang dijadikan sebagai wadah makanan harus dikembalikan lagi. Jadi, setiap harinya wadah itu dikembalikan.
“Ketiga, menunya pada hari pertama itu memang nasi dan sayur sop sebagian besar tidak banyak isinya, kalau saya bilang hanya kuah kayaknya terlalu sadih tetapi memang kenyataanya seperti itu,” tuturnya.
Pada hari berikutnya, dirinya mencoba datang ke posyandu dan saat itu yang diberikan hanya dua buah otak-otak ikan.
“Padahal pada saat pembahasan anggaran per orang Rp 18 ribu untuk satu paket,” ujarnya.
Setelah menu tersebut viral di media sosial, Yetti menuturkan bahwa salah satu vendor yang ditunjuk untuk membuat menu PMT menghubunginya.
Meski anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting Rp 18 ribu per paket, tetapi pihak vendor hanya terima Rp 9 ribu saja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News