Potret Perayaan Nyepi di Kota Bandung, Tak Sama dengan Bali Namun Tetap Khusyuk

“Tenangkan diri, sehari dalam satu tahun. Artinya kami tidak bepergian dan kami mengedepankan euforia kebahagiaan dalam sehari,” ujarnya.

Kata Agung selama tinggal di Bandung, setiap perayaan Nyepi dan Tahun Baru, selalu berjalan kondusif dari tahun ke tahun.

Kendati tak bisa disamakan dengan perayaan Nyepi di Bali, namun Agung menyebut umat Hindu di Bandung merayakan Nyepi dan Tahun Baru Saka dengan aksiologi yang disesuaikan dengan ruang waktu dan kondisi.

Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1444 kali ini memiliki esensi yang sejalan dengan kondisi dunia sekarang.

“Esensi Hari Raya Nyepi ialah menetralisir energi negatif, dan ini sangat sesuai dengan kondisi sekarang,” terangnya.

Menurutnya, salah satu doa yang disampaikan adalah agar semua hal-hal negatif bisa hilang dari muka bumi ini.

“Dalam pemahaman Hindu Bali (yang dikaitkan dengan kondisi pandemi), setelah dinetralisir energi negatif, kami bisa segera masuk ke fase new normal,” terangnya.

Ia juga berpesan, khususnya dalam menyudahi pandemi Covid-19 adalah aksi saling menjaga yang dilakukan berdampingan dengan memhon doa. Aksi saling menjaga ini salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.