Pandangan Psikolog Soal Pembunuhan Anak oleh Ibu Kandung di Subang
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung di Kabupaten Subang disoroti sejumlah pihak, salah satunya oleh psikolog.
Psikolog dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Miryam Sigarlaki memaparkan, dari beberapa informasi yang diterinya, terdapat sejumlah persoalan yang diduga menjadi pemicu tindakan kejahatan tersebut.
“Menurut berita, anak ini adalah korban perceraian orang tuanya, salah satu yang bisa menyebabkan ibunya seperti ini bisa saja salah satunya dampak dari perceraian, apakah masalah emosional atau lainnya,” kata Miryam, Jumat (6/10).
Kondisi tersebut, katanya, bisa saja membuat orang tuanya stres sejak lama dan menjadi pemicu kemarahan terhadap anaknya.
“Bisa saja dikarenakan ibu (pelaku) mengalami stres yang tinggi dan bisa saja stres ini sudah dirasakan sejak lama, sehingga ada trigger anak yang meminta HP, kemudian amarah meluap dan pemicu stres tambahan dalam kehidupannya,” ujarnya.
Kemungkinan kedua ialah masalah pelaku. Apakah ada gangguan tertentu yang harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kebenarannya.
Baca Juga:
“Jika memang terbukti, ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan ibu untuk mengelola emosi dan stres,” tuturnya.
Kemungkinan ketiga, terkait dengana adanya konflik dalam keluarga dan masalah hubungan antara ibu dan anak, dan dukungan keluarga besar, sehingga dapat mempengaruhi kestabilan emosional yang dapat memperburuk situasi.
Begini pandangan psikolog soal kejadian ibu yang tega membunuh anak kandungnya sendiri di Kabupaten Subang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News