Penjelasan Mohammad Idris Ihwal Dugaan Pungli di SMA Depok
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok, Mohammad Idris merespons adanya dugaan pungutan liar (pungli) di sekolah negeri yang ada di Kota Depok.
Dirinya meminta bahwa istilah pungli harus diklasifikasikan, lantaran pungutan tersebut sudah ada kesepakatan antara orang tua dan komite sekolah.
“Istilahnya nanti diklarifikasi ya, itu kan mungkin ada kesepakatan dari orang tua murid untuk melakukan wisata ke mana, kan bisa saja begitu. Jadi, diklarifikasi jangan di generalisasi sekolah-sekolah melakukan pungli, kan kasihan sekolahnya terutama guru-gurunya,” ucap Idris, dikutip, Rabu (20/9).
Dia juga menilai pihak sekolah harus memberikan klarifikasi secara utuh ihwal penggunaan dan peruntukan dana tersebut.
“Ya tega-teganya kalau guru atau kepala sekolah melakukan pungli. Tetapi perlu diklarifikasi dahulu, uang ini buat apa dan urgensinya apa, itu harus dicari tahu,”terangnya.
Pihaknya juga sempat mengkonfirmasi kasus serupa yang terjadi di SD dan SMP yang ada di Kota Depok.
Namun, setelah diklarifikasi, Idris menyebut bahwa dugaan pungli itu tidak benar.
"Jadi, kalau SMP sudah clear saya rasa dan sudah ditanyakan tidak ada hal seperti itu, hal itu kesepakatan komite saja. Bahkan ada orang tua yang membayarkan siswa kurang mampu untuk tetap ikut acara study tour,” kata Idris.
Mohammad Idris angkat suara soal kabar yang menyebutkan adanya kasus dugaan pungutan liar (Pungli) di SMA Kota Depok. Begini penjelasan lengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News