Ini Cara Pemprov Jabar Permudah Masyarakat dengan Layanan Aplikasi
Lalu, Pemprov juga memperkenalkan teknologi program Desa Digital.
“Sebanyak 1.192 infrastruktur internet seperti Very Small Aperture Terminal (VSAT), Radio Link, dan fiber optic telah dibangun di desa-desa, sehingga kini, 93% desa di Jawa Barat sudah dapat mengakses internet,” ucap Juwanda.
Melakukan pendampingan pemasaran digital kepada 1.445 BUMDes dan membangun website Pahlawan Desa—website yang mengintegrasikan beberapa marketplace untuk mempermudah pemasaran.
Juwanda menjelaskan, melalui program Desa Digital juga mereka telah memberikan pelatihan dan subsidi sewa alat teknologi pertanian dan perikanan berbasis internet of things (IoT) kepada para petani dan pembudidaya ikan selama 3 sampai 4 bulan.
Pada Desa Digital Pertanian, beberapa petani di 22 desa diberikan alat pengairan dan pemupukan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone serta alat portable pembaca kondisi tanah dari Habibi Garden.
Melalui alat ini, rata-rata penggunaan pupuk menjadi lebih efisien sehingga modal untuk pembelian pupuk mengalami penurunan sebesar 24,3%. Rata-rata hasil panen dan keuntungan pun meningkat sebesar 55,3% dan sebesar 31,1%.
Sementara pada Desa Digital Perikanan, beberapa pembudidaya ikan dan udang yang tersebar di 86 desa diberikan alat eFeeder eFishery atau pemberi pakan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone.
Hasilnya, rata-rata proses kerja pembudidaya menjadi lebih efisien (jumlah kunjungan ke kolam menurun 33,3%), tingkat kelangsungan hidup ikan meningkat sebesar 50%, dan waktu panen ikan menjadi lebih cepat (dengan rata-rata panen 1,1 bulan).
Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil banyak membuat aplikasi untuk membantu masyarakat dan internal pegawai pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News