Ditegur Kemenkes Perihal Bullying, RSHS Bandung Merespons
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merespons teguran yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkaitan dengan perundungan yang terjadi dalam proses pendidikan kedokteran.
Dalam keterangan resmi yang diterima JPNN, Plt Direktur Utama RSHS Bandung dr Yana Akhmad mengatakan, pihaknya tak menampik dan membenarkan bahwa RSHS telah menerima surat teguran dari Kemenkes terkait perundungan peserta didik.
Selain itu, Yana juga menyesalkan dengan adanya kejadian perundungan pada proses pendidikan mahasiswa kedokteran di rumah sakit milik Provinsi Jawa Barat tersebut.
"Menyesalkan adanya kejadian perundungan pada proses pendidikan di RSHS dan melanjutkan upaya pencegahan serta tindak lanjut terhadap segala bentuk perundungan," katanya dalam keterangan, Kamis (17/8).
Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, kata Yana, pihaknya berkomitmen untuk mencegah dan menindaklanjuti perundungan di lingkungan RSHS.
"Manajemen memiliki komitmen penuh dengan berbagai upaya nyata yang telah dilakukan, baik sebelum maupun setelah adanya surat teguran ini," jelasnya.
Baca Juga:
Beberapa upaya pencegahan dan pemberantasan perundungan pun dilakukan manajemen RSHS Bandung, di antaranya sosialisasi antiperundungan terhadap seluruh stakeholder dan peserta didik, penandatangan pakta integritas antiperundungan, membuat buku pedoman anti perundungan, membuat kanal pelaporan perundungan yang telah disosialisasikan terhadap seluruh civitas rumah sakit.
"Bekerja sama dengan FK UNPAD dan institusi pendidikan lainnya untuk mencegah proses perundungan demi pelayanan yang bermutu dan profesional serta bermartabat baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan," paparnya.
RSHS Bandung buka suara soal surat teguran yang dilayangkan Kemenkes perihal perundungan dalam proses pendidikan kedokteran di rumah sakit Pemprov Jabar itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
