Sejak Juni 2023 TMA Bendungan Katulampa Nol Sentimeter, Bencana Kekeringan Hantui Warga Bogor

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Tinggi muka air (TMA) aliran Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor menyentung angka nol sentimeter.
Hal itu terjadi karena dalam beberapa waktu terakhir curah hujan yang berkurang di wilayah hulu sungai menyebabkan kekeringan.
Kepala Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan kekeringan diduga akibat El Nino sehingga berdampak pada aliran sungai Ciliwung yang biasa pemicu banjir karena debitnya tinggi, menjadi sangat rendah saat ini.
Menurut informasi dari laman BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
“Puncaknya itu biasa terjadi pada Juni, Juli, Agustus dan kembali normal biasanya Oktober lalu November ketika hujan mulai turun kembali,” kata Andi.
Andi menyampaikan terakhir debit Sungai Ciliwung mencapai 3.000 liter per detik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.500 liter dialirkan ke irigasi Kali Baru untuk mengairi 330 Ha lahan pertanian dan sisanya sebanyak 500 liter dialirkan ke sungai utama untuk menjaga ekosistem sungai.
Sejak Juni 2023 Tinggi muka air (TMA) aliran Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor menyentung angka nol sentimeter.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News