Purwacaraka Siap Menggelar Konser Musik untuk Anak-anak Bertajuk Annual Concert This is Me

"Hal ini (kegiatan virtual) dilakukan karena dibutuhkan untuk menghangatkan dunia musik, khususnya anak-anak Indonesia. Setelah itu selesai, dan pandemi selesai, akhirnya kami harus keluar ke publik seperti ini," tuturnya.
Baca Juga:
Purwacaraka tak menampik sempat menutup beberapa cabang sekolah musiknya karena pandemi.
Namun, beberapa di antaranya kini mulai aktif kembali. Selain itu, dia juga membuka satu sekolah musik di Sorong, Papua, menjelang pandemi Covid-19 dinyatakan endemi.
"Kami sekarang ada 85 cabang. Waktu itu, yang tutup di Surabaya, Lombok, Jakarta ada juga yang tutup, Lampung, Sidoarjo. Beberapa di antaranya sudah bangkit kembali," terangnya.
Dirinya menceritakan perjuangan untuk meningkatkan kualitas dan mempertahankan sekolah musiknya agar tetap hidup. Pertemuan secara virtual dengan orang tua siswa pun dilakukan rutin.
Pandemi membuat Purwa araka semakin dekat dengan peserta didik dan orang tuanya. Bahkan, dia akhirnya mengetahui beberapa kendala yang menjerat peserta didik, soal alat musik, cara bermain, hingga kondisi keluarga.
"Misal saya tahu ada piano butut, belajar drum pakai ember, tidak punya alat musik, dan lainnya. Dan alhamdulillah saya mengunjungi 300-an keluarga waktu itu. Banyak hikmah yang kami rasakan. Akhirnya, kami melakukan perbaikan sistem. Tanpa kejadian itu, kami tidak bisa menemukan masalah-masalah di rumah (peserta didik)," katanya.
Selama perbaikan sistem pendidikan musik di PCMS dilakukan, termasuk peningkatan kualitas guru dan lainnya, Purwacaraka mengatakan sekolah musik akan tetap hidup.
Pascapandemi Covid-19 Purwa Caraka Music Studio (PCMS) kembali menggelar konser musik untuk masyarakat bertajuk ‘Annual Concer This is Me'.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News