Tak Puas Pelaksanaan PPDB, Mahasiswa dan Pemerhati Pendidikan Geruduk Rumah Dinas Ridwan Kamil

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Sejumlah mahasiswa dan pemerhati pendidikan yang tergabung dalam Barisan Aksi (BARAK) melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate dan Gedung Pakuan atau rumah dinas dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Mereka melakukan aksi lantaran tak puas dengan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 yang dinilai banyak kejanggalan atau kecurangan.

Koordinator aksi Hagi Rizky mengatakan, Ridwan Kamil patut bertanggung jawab atas pelaksanaan PPDB di Jabar. Sebab, PPDB adalah ide yang dicetuskan oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat selaku Wali Kota Bandung.

Ketika itu, menurut Hagi, Ridwan Kamil mencetuskan ide soal rayonisasi lewat Dinas Pendidikan Kota Bandung. Ide tersebut lalu diadopsi oleh Kementerian Pendidikan dan diimplementasikan melalui sistem zonasi dalam PPDB.

"Dulu kan rayonisasi dianut oleh Kota Bandung yang saat itu di bawah Dinas Pendidikan Kota Bandung, itu Bapak Ridwan Kamil (yang mencetuskan) kemudian diadopsi oleh kementerian," ucap Hagi di lokasi aksi, Senin (24/7).

Hagi mencatat, marak persoalan yang terjadi akibat sistem PPDB, salah satunya terkait dengan dugaan praktik 'jual beli bangku sekolah' yang terjadi di sebuah sekolah negeri di Kota Bandung. Tindak jual beli bangku sekolah itu diduga melibatkan kepala sekolah.

Oleh karena itu, Dia pun menyayangkan adanya perilaku korup yang diduga telah dilakukan oleh oknum kepala sekolah.

"Jadi, ini yang harus guru itu harusnya ditiru tapi ada transaksional yang justru mengajarkan soal mental korup, ini yang harus kita sikapi," kata dia.