Lelaki Suka Lelaki Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus HIV di Kabupaten Bekasi
Kemudian pengguna jarum suntik, penderita TB, warga binaan pemasyarakatan, pasangan risiko tinggi, calon pengantin, populasi umum, hingga pelanggan pekerja seks.
Pihaknya mencatat 113 jiwa dinyatakan positif HIV berdasarkan pemeriksaan terhadap 3.730 orang dari kelompok masyarakat umum. Kemudian 19 pekerja seks komersial juga dinyatakan positif dari 634 wanita yang diperiksa.
Sementara itu, pengguna jarum suntik yang sebelumnya menjadi salah satu penyumbang terbanyak HIV, justru tidak terjadi. Dari 31 orang yang diperiksa, tidak ada satu pun yang terinfeksi.
Selanjutnya 24 ibu hamil, 22 penderita TB, 21 pasangan ODHIV, 10 pasangan risiko tinggi, sembilan warga binaan pemasyarakatan, dua pelanggan pekerja seks, dua anak dari pasangan ODHIV, satu calon pengantin, serta satu waria turut divonis terinfeksi.
Nurfalah juga mengaku ada peningkatan tren kasus pengidap HIV di Kabupaten Bekasi. Jumlah kasus terinfeksi sebanyak 371 orang ini lebih tinggi dibandingkan angka kasus sepanjang tahun 2018-2021.
Pada kurun tersebut, rata-rata kasus HIV tidak pernah menyentuh angka 300 orang dalam setahun.
Namun demikian, kasus HIV meningkat drastis pada 2022 hingga 624 kasus. Tren kenaikan ini dimungkinkan kembali terjadi menyusul hasil tes pada lima bulan pertama tahun ini.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi terus menggalakkan sosialisasi pencegahan infeksi HIV/AIDS kepada masyarakat umum. Teranyar, edukasi pencegahan HIV/AIDS kepada pekerja perusahaan di kawasan industri daerah itu.
Sebanyak 371 Kasus HIV terjadi di Kabupaten Bekasi sepanjang tahun ini, di mana 140 penderitanya merupakan kelompok lelaki suka lelaki (LSL).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News