Tim Pengawas Kesehatan Hewan Kurban Dikerahkan Pemkab Bekasi Demi Awasi Kualitas Daging
Ia mengatakan bahwa petugas pengawas diturunkan untuk memastikan daging hewan kurban yang dibagikan kepada warga layak dan aman untuk dikonsumsi.
"Jadi nanti kalau ada yang kami curigai tidak layak konsumsi segera kami sisihkan, jangan sampai dikonsumsi masyarakat," katanya.
Pada perayaan Iduladha tahun lalu, tidak ada temuan kasus penyakit hewan yang bisa menular ke manusia di wilayah Kabupaten Bekasi.
Tahun ini, pemerintah daerah juga mengawasi lalu lintas pengiriman hewan kurban dan sampai sekarang tidak menemukan kasus penularan zoonosis maupun penyakit menular ternak seperti ???????Lumpy Skin Desease (LSD) serta penyakit mulut dan kuku (PMK).
"PMK juga kita belum menjumpai. Mungkin ada juga yang kelelahan atau karena stres transportasi, ada beberapa yang patah kaki, itu kita sarankan yang patah kaki dipotong bersyarat, kalau yang diare kita bisa lakukan pengobatan," kata Dwian.
Menurut dia, pemerintah daerah sudah menyosialisasikan syarat hewan kurban serta tata cara penanganan hewan kurban kepada para pedagang.
"Kami ada sosialisasi berbentuk spanduk ke pedagang, nanti pembeli bisa melihat ciri-ciri yang PMK seperti air liur berlebihan, luka di mulut, di kaki, serta ciri LSD seperti bentol pada sapi. Secara sederhana, hewan kurban yang dibeli harus sehat, tidak cacat, dan cukup umur," kata dia.
Dia mengimbau para pedagang hewan kurban meningkatkan pemahaman mengenai upaya menjaga kesehatan hewan selama proses pengiriman maupun penempatan sementara.
Pemkab Bekasi menurunkan tim teknis pengawas kesehatan hewan kurban guna memastikan kelayakan hewan kurban yang akan disembelih Hari Raya Iduladha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News