Warga Jabar Jadi Korban TPPO Myanmar, Pemprov Tak Bisa Berbuat Banyak
Sebab, tindak kejahatan bisa terjadi tidak hanya di dalam negeri, tapi juga lintas negara seperti perdagangan manusia yang terjadi di Myanmar.
“Imbauan kepada seluruh masyarakat Jabar kalau ada tawaran-tawaran pergi ke luar negeri yang belum jelas, jangan terlalu percaya ya karena kejahatan apapun bisa terjadi di lintas wilayah luar negeri,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat mencatat ada 12 orang yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Belasan orang ini merupakan bagian dari 20 orang yang menjadi korban penipuan kerja dari perusahaan Thailand.
Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan 12 warga Jabar itu telah dievakuasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Alhamdulillah kami sudah mendapatkan informasi dari KBRI dan Kemenlu, bahkan di tanggal 5 – 6 (Mei) kemarin itu KBRI sudaha berhasil membawa 20 orang (korban) ini ke Bangkok (Thailand), dan sekarang sudah ada di Bangkok,” katanya dikonfirmasi, Selasa (8/5).
Kata Taufik, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk tindak lanjut.
Meski demikian, Ia memastikan warga Jabar yang menjadi korban TPPO dipastikan dalam kondisi aman.
“Paling banyak (korban) di Jabar ada 12 (orang), tapi kami masih menunggu apa yang harus kami lakukan. Namun kami sudah siap dan kami juga akan siapkan untuk penjemputan,” ungkapnya.
12 warga Jabar jadi korban TPPO di Myanmar, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berkomentar begini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News