Pasca Idulfitri, Polda Jabar Pastikan Harga Bapok di Bandung Berangsur Turun
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Satgas Pangan Polda Jawa Barat bersama Polrestabes Bandung, dan Dinas Ketahanan Pangan (Dispangtan) melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah pasar tradisional, salah satunya Pasar Kosambi.
Kedatangan mereka guna memantau stabilitas harga bahan pokok pasca Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.
Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jabar Kombes Pol Deni Okvianto mengatakan, dari hasil pemantauan yang dilakukan, harga sembako perlahan turun dibandingkan menjelang lebaran.
Mulai dari beras, bawang, cabai, hingga daging sapi, harganya kembali normal.
“Harganya mulai stabil lagi. Hanya saja adaa yam yang harganya masih tinggi,” kata Deni seusai sidak di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (3/5).
Kata Deni, untuk harga ayam sebelumnya berada di kisaran Rp 42.000 per kg, namun sekarang sudah turun menjadi Rp 37.000 hingga Rp 38.000 per kg.
Meski turun, harga tersebut masih terbilang tinggi dan belum kembali normal. Maka dari itu, pinhaknya bakal melakukan pendataan ke distributor guna mencari tahu penyebab harga ayam potong masih tinggi.
“Kami bakal kolaborasi untuk pengecekan agar harga melambungnya tidak terlalu jauh. Jadi kontrol kami menjaga stabilitas harga karena ini berkaitan dengan inflasi,” ujarnya.
Satgas Pangan Polda Jabar memastikan stabilitas harga bapok pascalebaran di sejumlah pasar tradisional di Bandung, aman terkendali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News