Tak Ingin Memori Kelam Pemilu 2019 Terulang Lagi, Begini Langkah Antisipasi KPU Bekasi

jabar.jpnn.com, BEKASI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi menyiapkan skema khusus pada pelaksanaan proses seleksi petugas Pemilu 2024 mendatang, dengan mengacu evaluasi pelaksanaan Pemilu 2019 lalu.

"Evaluasi khususnya terkait banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia usai penyelenggaraan Pemilu 2019 dalam hal ini faktor kesehatan petugas," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin, Kamis (30/6).

Pihaknya mewacanakan akan menerapkan persyaratan khusus bagi calon petugas pemilu 2024, yakni mengantongi hasil tes kesehatan sehingga pendaftar yang memiliki riwayat penyakit berat kemungkinan besar tidak diluluskan untuk menjadi petugas.

"Maka kami punya strategi menyeleksi calon penyelenggara pemilu di tingkat ad hoc hingga KPPS, mereka secara kesehatan tidak terganggu, tidak ada riwayat penyakit berat, kami juga minta surat cek kesehatan," ucapnya.

Dirinya juga menginginkan agar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas diseleksi berdasarkan umur, meskipun rencana tersebut masih terus dipertimbangkan oleh internal di KPU RI.

"Kami berharap usia 50 tahun ke atas, kalau bisa diestafetkan kepada yang lebih muda. Masih terus digodok, nanti akan tertuang di peraturan KPU tentang rekrutmen penyelenggara ad hoc. Apa saja syaratnya nanti tertuang di sana," katanya.

Jajang mengaku saat pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, banyak penyelenggara yang mengalami kelelahan dikarenakan nyaris bertugas selama 24 jam penuh tanpa istirahat.

"Berdasarkan catatan pengalaman Pemilu 2019, kondisi fisik para penyelenggara pemilu terkuras akibat beban kerja yang nyaris dikatakan non-stop 24 jam," ujarnya.