KPU Sukabumi Beberkan Penyebab Turunnya Angka Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
jabar.jpnn.com, SUKABUMI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi mengungkap penyebab menurunnya angka partisipasi masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 dibandingkan dengan pelaksanaan Pilkada 2018 .
"Partisipasi masyarakat pada pilkada tahun ini hanya berada di angka 70,16 persen atau turun 5,9 persen dibandingkan dengan 2018 yang tingkat partisipasi masyarakat mencapai 76,4 persen," kata ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno.
Menurut dia, faktor yang menjadi penyebab turunnya angka partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 seperti banyaknya formulir undangan (C6) yang tidak sampai ke masyarakat yang dikarenakan saat rumahnya didatangi oleh petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sedang tidak ada atau keluar.
Dia mengatakan formulir C6 tersebut terbawa oleh KPPS dan lupa tidak diberikan lagi kepada calon pemilih.
Kemudian jarak antara pelaksanaan Pemilu 2024 dengan Pilkada 2024 yang berdekatan sehingga tidak menutup kemungkinan ada warga yang bosan untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, juga faktor cuaca, seperti turun hujan deras saat hari H pemungutan suara, sehingga warga lebih memilih diam di rumah dari pada datang ke TPS.
Kemudian jumlah TPS yang berkurang karena ketika pemilu TPS lebih dekat dengan rumah, namun saat pilkada, lokasi TPS menjadi lebih jauh dari rumah warga.
"Turunnya angka partisipasi masyarakat ini tidak perlu ada yang harus disalahkan. Namun demikian, tetap menjadi bahan evaluasi pihaknya agar angka partisipasi masyarakat pada pemilu berikutnya bisa meningkat," ujarnya.
KPU Kota Sukabumi mengungkap penyebab menurunnya angka partisipasi masyarakat Kota Sukabumi pada Pilkada 2024 dibandingkan Pilkada 2018.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News