Aksi di Depan KPU, PKS Depok Klaim Punya Bukti Penggelembungan Suara
jabar.jpnn.com, DEPOK - Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Satgas Depok, DPD PKS Kota Depok, Achmad Fatoni meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) di wilayahnya untuk mengusut tuntas kasus dugaan penggelembungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut, disampaikan Fatoni saat melakukan demonstrasi di depan Kantor KPU Kota Depok.
Fatoni menegaskan, dugaan kecurangan pemilu tersebut bukan tanpa buki. Menurutnya, saksi dari PKS memiliki bukti-bukti kecurangan.
“Jangan coba main-main dengan PKS, kalau terjadi perubahan suara kita punya data,” ucap Fatoni, Rabu (6/3).
Dia menyebut, penggelembungan suara tersebut diketahui karena terjadi ketidaksesuaian antara data dari sistem Sirekap dengan data yang dimiliki oleh PKS.
“Saat ditampilkan di Sirekap kami langsung protes, ternyata tidak sama nih suaranya dengan data kami,” ujarnya.
“Kami minta KPU mengusut. Kami di lapangan itu tidak melihat siapa pelakunya karena sistem Sirekap itu kan online by system. Ada yang menggerakkan, kami enggak tahu siapa yang menggerakkan,” sambung Fatoni.
Diketahui, berdasarkan laporan dari DPC PKS Sukmajaya dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 4 Maret 2024 mereka menemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari Partai Nasdem yang jumlahnya meningkat dari 7.250 menjadi 9.756 suara atau terjadi penambahan suara 2.506 suara.
Achmad Fatoni sebut jangan coba main-main dengan PKS, karena pihaknya memiliki bukti yang kuat terkait penggelembungan suara pada Pemilu 2024
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News