Akademisi UPI Ingatkan Presiden Jokowi Jangan Semena-mena Gunakan Kekuasaan
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Ratusan civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyuarakan keresahannya atas yang terjadi belakangan ini di Indonesia.
Dalam petisi ‘Bumi Siliwangi’ yang disuarakan sejumlah guru besar, dosen, dan perwakilan mahasiswa itu, banyak menyinggung soal sikap Presiden Joko Widodo yang secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan pada salah satu paslon capres cawapres.
Guru Besar Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga UPI Amung Ma’mun mengatakan, petisi ini tidak hanya ditujukan kepada presiden saja, tetapi seluruh elemen yang saat ini sedang diberi mandat sebagai penguasa.
“Tidak hanya presiden, tapi semua elemen bangsa yang sedang mendapatkan mandat kekuasaan dari rakyat sekarang, itu pedomani saja peraturan perundung-undangan secara implementasi lebih jauh etika dan moral,” kata Ma’mun ditemui seusai pembacaan petisi di Taman Partere Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin (5/2).
Menurutnya, apa yang dilakukan civitas academica UPI hari ini tidak ada intimidasi dari pihak manapun.
Adapun niatnya murni, ialah mengingatkan kepada penguasa agar segera kembali pada norma dan etika.
“Tidak ada (intimidasi). Saya rasa konstruktif, dengan niat UPI dan niat yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan, kami ini kampus pendidikan. Walaupun ada komunikasi tetapi komunikasi sangat konstruktif,” ujarnya.
Sebelumnya, Forum civitas academica UPI juga menyampaikan lima poin tuntutan dalam petisi Bumi Siliwangi, lima poin itu ialah:
1. Mendesak Presiden Republik Indonesia agar mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakannya dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada pemilu 2024.
Ratusan civitas academica UPI mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya dalam kontestasi politik yang sedang berlangsung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News