Gibran dan Mahfud Fokus Unjuk Gagasan, Cak Imin Pilih Slepet Jadi Andalan
Netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons.
Milenial berkontribusi hingga 68 persen dalam percakapan, generasi X sekitar 22 persen, sedangkan gen Z (18-21 tahun) 6 persen.
“Netizen laki-laki memberi kontribusi lebih besar sekitar 79 persen, sementara netizen perempuan 21 persen. Netizen laki-laki ramai membicarakan seputar hal-hal substansial dari pertanyaan dan jawaban masing-masing cawapres.
Kemudian, netizen perempuan cenderung mengomentari secara penampilan, baik tempat lokasi, penampilan capres-cawapres yang hadir serta tempat debat yang dianggap lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ungkap Rustika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/12).
Rustika menjelaskan Gibran mendapatkan ekspos serta engagement terbesar dari perbincangan netizen dibandingkan Muhaimin dan Mahfud.
Ekspos Gibran mencapai 69.259 dengan engagement 2.425.615. Engagement terbesar terlihat dari apresiasi sejumlah netizen terhadap performa Gibran di debat, yang dinilai sangat meyakinkan dan di luar ekspetasi publik.
Sedangkan Mahfud meraih ekspos sebesar 53.479 post dengan engagement 1.023.434 dan Muhaimin sekitar 46.573 post dengan 1.306.364 engagement.
Seperti diketahui sebelumnya banyak yang meragukan Gibran. Candaan 'dikira cupu ternyata suhu' menjadi narasi yang cukup banyak diunggah netizen.
Indonesia Indicator (i2) merilis hasil riset perbincangan di media sosial selama debat cawapres Gibran, Mahfud & Cak Imin dalam rentang waktu 18.00-23.00 WIB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News