Soal Penegakkan Hukum dan Demokrasi, Ganjar-Mahfud Ungguli Dua Rivalnya Versi Kitapolling.com

Dengan demikian, demokrasi Indonesia bisa dikatakan berjalan dengan stagnan.
“Situasi ini menunjukkan bahwa selama periode kepempinan Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, isu demokrasi dan hukum belum menjadi program prioritas,” terangnya.
Dia menyebut secara eksplisit dalam visi-misi dari masing-masing pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024 menyatakan kehendaknya untuk menggapai Indonesia Emas 2045.
“Demi terwujudnya masa depan nan gemilang tersebut, tegaknya demokrasi substansial dan supremasi hukum, termasuk hukum yang adaptif dibutuhkan sebagai landasan,” ujarnya.
Pada jajak pendapat kedua, yakni terkait performa dalam penanganan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), Ganjar-Mahfud memimpin dengan perolehan 66,2 persen dari 3088 audiens. Menyusul di bawahnya, Anies-Muhaimin 10,5 persen suara dan Prabowo-Gibran 0,8 persen.
Ganjar-Mahfud kembali unggul dengan angka mencolok dalam hal memajukan iklim demokrasi di Indonesia.
Pasangan yang diusung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura ini mengemas 88,7 persen suara dari 1247 audiens. Urutan kedua ditempati Anies-Muhaimin yang mengantongi 10,5 persen suara. Di posisi terakhir, Prabowo-Gibran cuma memperoleh 0,8 persen. (mcr19/jpnn)
Polling terbaru tiga capres dan cawapres dalam performa penegakan hukum dan demokrasi, pasangan Ganjar-Mahfud berada di atas versi Kitapolling.com
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News