Lestarikan Wayang, PDIP Jabar Menggelar Pagelaran 'Semar Lakon'
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Anggota DPR RI Ono Surono menyebut upaya penghilangan budaya dan sejarah Indonesia merupakan penjajahan gaya baru. Salah satu warisan budaya yanng sempat menuai banyak perbincangan adalah wayang.
Menurutnya, Wayang merupakan warisan budaya bangsa yang sejatinya harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin oleh generasi penerus. Salah satunya dengan menggelar pagelaran wayang untuk mengenalkan warisan budaya tersebut kepada generasi muda.
"Upaya mengaburkan sejarah bahkan melenyapkan sejarah khususnya wayang adalah model penjajahan gaya baru, dengan cara menghilangkan dan memanipulasi kesadaran masyarakat," ucap Ono Dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Senin (28/2).
Lebih lanjut, Ono menuturkan, Wayang dipandang sebagai suatu bahasa simbol dari hidup dan kehidupan yang lebih bersifat rohaniah daripada lahiriah.
Jika orang melihat pagelaran wayang, yang dilihat bukan wayangnya melainkan masalah yang tersirat di dalam lakon wayang itu, yaitu diri kita sendiri.
"Sehingga dalam bahasa Sunda menonton wayang itu ngeunteng atau ngaca diri. Posisi wayang sebagai produk kebudayaan bangsa kita, sekarang ini posisinya makin terdesak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal," tuturnya.
Baca Juga:
Ono menilai saat ini ada dua faktor yang mengurangi eksistensi wayang di generasi muda. Baik faktor secara internal maupun eksternal.
"Faktor internal ialah sulitnya memahami wayang bagi generasi muda, sebagai akibat semakin ditinggalkannya bahasa daerah karena kecenderungan berbahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Faktor eksternal yaitu masuknya nilai-nilai budaya dari luar yang kemudian lebih populer ketimbang wayang, seperti musik, tarian dan film," ujar Ono.
Melalui sebuah pegelaran PDIP Jabar mencoba mengenalkan kesenian wayang terhadap generasi milenial. Wayang merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News