Hasil Survei LSI: Jawa Barat Toleran dan Antikekerasan
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Berdasarkan hasil survei, secara umum Jawa Barat merupakan provinsi yang toleran dan antikekerasan dalam kehidupan sosial dan keberagamaan.
Hal tersebut, diungkapkan Ketua Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Rizka Halida dalam Diseminasi Hasil Survei Nasional LSI: Kekerasan Ekstrem, Toleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat.
Menurut Rizka, dari hasil suvei yang dilakukan periode 16 hingga 29 Mei 2022, mayoritas masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem oleh kelompok-kelompok tertentu.
"Mayoritas masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem, tetapi juga masih ada kelompok masyarakat yang mendukung kekerasan ekstrem, seperti ingin ikut berperang atas nama agama ke negara-negara konflik," ucapnya, Jumat (9/6).
Dia menyebutkan dari hasil survei berdasarkan kelompok umur, kebanyakan responden yang setuju kekerasan ekstrem dengan alasan membela agama dari kalangan kelompok umur remaja. Sedangkan kelompok umur dewasa dan lebih tua tidak setuju.
"Data dari kalangan remaja yang setuju kekerasan ekstrem atas nama agama bisa mencapai 45 persen, makanya perlu dijadikan catatan penting dan perhatian terutama dari pemerintah, bahwa potensinya ada," terangnya.
Menyinggung tahun politik, dirinya menjelaskan pada 2019 tingkat intoleransi meningkat, tetapi di tahun 2022 menurun.
Namun, perlu diwaspadai dengan potensi tersebut di tahun 2024 bisa naik kembali.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh LSI, diketahui bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang toleran dan antikekerasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News