Demokrat Merespons Keras Soal Tuduhan Kerap Datang Ke Istana Negara Malam Hari
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya merespons keras pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan elite partai Demokrat kerap datang ke Istana Negara pada malam hari.
Kata Riefky, elite Partai Demokrat hanya 4 kali bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
"Empat kali pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh Partai Demokrat, Bapak SBY dan Ketum AHY, terjadi 2 - 3 tahun yang lalu," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Rabu (31/5)
Lebih lanjut, Riefky pun menegaskan, pertemuan tersebut pun atas undangan dari Presiden Joko Widodo dan bukan atas inisiatif Partai Demokrat.
"Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah," ujarnya.
Riefky pun merincikan pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo.
Pertama, terjadi pada tanggal 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari. Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Joko Widodo. Kedua, pada saat SBY menghadiri pernikahan Kaesang di Solo. Pertemuan itu terjadi malam hari, dan waktu itu SBY hadir bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta istri, untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari, guna mengucapkan selamat atas pernikahan putra Presiden Joko Widodo.
"Ketiga, Bapak SBY bertemu Presiden Joko Widodo di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada tanggal 15 November 2022 waktunya juga malam hari karena undangan yang diterima Bapak SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari," ujar Riefky.
Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan elite partainya kerap ke Istana Negara malam hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News