Bahayakan Pengguna Jalan Hingga Buat Nyawa Melayang, Fenomena Rojali Jadi Sorotan Polresta Bogor Kota

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Fenomena rombongan jemaah liar atau yang kerap kali disebut rojali saat ini tengan menjadi fokus penertiban jajaran Polresta Bogor Kota.

Pasalnya, rojali yang biasanya terdiri dari sekelompok remaja tanggung itu kerap kali berulah dengan cara menghentikan paksa kendaraan bak terbuka yang tengah melintas, meskipun kendaraan tersebut dalam kecepatan tinggi.

Kasat Lantas Poresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, mengingat bahayanya aksi yang dilakukan rojali, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah pencegahan agar fenomena rojali bisa dihilangkan.

"Sesuai arahan Pak Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, kami akan melakukan langkah-langkah pencegahan, dengan berkolaborasi bersama Kasat Sabhara, Kasat Binmas dan Para Kapolsek di Kota Bogor," katanya, pada Kamis (27/1).

Berdasarkan data yang ada padanya, sepanjang 2020 hingga 2021 kemarin ada enam rojali meninggal dunia, akibat nekat menghentikan paksa kendaraan yang sedang melaju kencang di tengah jalan.

"Enam orang meninggal dunia, dua luka berat dan tiga luka ringan. Karena mereka secara tiba-tiba berlari ke tengah jalan untuk menghadang kendaraan agar bisa ditumpangi," ujarnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pengurus sekolah untuk mencegah aksi nekat para rojali.

"Karena kebanyakan para rojali adalah anak-anak dan remaja tanggung, yang katanya pergi dari rumah hendak mengaji. Makannya kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Seperti para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak sekolah untuk membantu memberikan pemahaman kepada mereka," tutupnya. (mar7/jpnn)