Menteri Nadiem Merespons Kejadian Perpeloncoan di SMAN 1 Ciamis
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim merespons kejadian perpeloncoan siswa pada salah satu kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang terjadi di SMAN 1 Ciamis.
Menurut Nadiem, kejadian perpeloncoan di lingkungan sekolah harus segera dihapuskan. Pemerintah sangat jelas menentang segala aksi perpeloncoan.
Kegiatan perpeloncoan, lanjut Nadiem, merupakan dosa dalam sistem pendidikan di Tanah Air.
"Itu lah alasan mengapa kami harus mengambil garis yang sangat keras, tindakan merasa, dan mengambil posisi," ucap Menteri Nadiem di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jalan Dipatiukur, Senin (17/1).
Kendati demikian, Menteri Nadiem tak menampik bahwa sistem pendidikan di Indonesia kerap dihadapkan dengan adanya aksi perpeloncoan.
Pasalnya, aksi seperti itu sudah membudaya dan Ia menginginkan perpeloncoan harus ditiadakan.
"Kita adalah negara kebhinekaan, dengan kasih sayang, tetapi kekerasan seksual, intoleransi, perundungan (perpeloncoan) sudah menjadi budaya di dalam sistem pendidikan kita, dan itu harus kita eradikasi," ungkapnya.
Sementara itu, saat ini Polda Jabar tengah mengusut kasus dugaan perpeloncoan yang terjadi di SMAN 1 Ciamis.
Kejadian perpeloncoan di SMAN 1 Ciamis turut ditanggapi Menteri Dikbudristek Nadiem Makarim. Ini tanggapannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News