Kesaksian Bobotoh Persib Soal Kondisi Mengerikan di Gerbang V Stadion GBLA
Pagar yang jatuh menimpa orang-orang yang ada di bawahnya, rupanya tak membuat kondisi meredam. Massa semakin brutal dengan terus merangsek dan membuat beberapa orang di lokasi terinjak-injak.
“Posisinya saya di depan, almarhum di belakang. Nah yang di depan saya jatuh, otomatis saya juga ikut jatuh, dari situ pagar yang ada di pinggir juga roboh ikut menimpa saya. Terus yang dari belakang merangsek ke depan, enggak ada yang menyelamatkan, jadi terinjak-injak terus,” terangnya.
Sesaat setelah kejadian, Raihan tak ingat apa yang kemudian terjadi di sana. Ia hanya mengingat ketika bangun sudah diberi pertolongan oleh tim medis dari PMI.
“Saya bangun-bangun sudah di PMI dan enggak tahu kondisi almarhum di mana dan gimana. Saya enggak ingat apa-apa,” ungkapnya.
Dia menerangkan, sosok almarhum Ahmad Solihin memang sangat mencintai Persib Bandung.
Maka dari itu, dirinya bersama Ahmad sengaja datang ke stadion untuk menyaksikannya laga Persib Bandung secara langsung.
“Sebelum ke lokasi memang bareng dari rumah. Waktu lawan Bali (United), saya sendiri kalau almarhum enggak ikut. Cuma kemarin almarhum ngajak, jadinya bareng dan tiket pun ada,” terangnya.
Atas kejadian tersebut, Raihan mengalami luka ringan pada bagian kepala dan ulu hati.
Raihan datang bersama salah satu korban Bobotoh yang meninggal dalam peristiwa penjebolan pintu masuk di Stadion GBLA. Begini ceritanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News