Ulah Bobotoh, Musim Lalu Persib Habiskan Uang Hingga Rp 4 M Untuk Bayar Denda Flare

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Manajemen Persib Bandung mengaku rugi besar musim lalu karena dampak flare atau suar, yang dinyalakan oknum suporter saat pertandingan Liga 1.

Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono mengatakan, pihaknya harus mengeluarkan uang sebesar Rp4 miliar hanya untuk membayar sanksi denda flare.

“Uang sebesar Rp3-4 miliar dibuang hanya untuk sesuatu sanksi yang sia-sia dan tidak pernah belajar dari situ. Buat kami pengurus di klub, uang segitu dibuang buat bayar denda sayang banget, kebutuhan kami banyak banget,” kata Teddy di Bandung, Rabu (28/6).

Maka dari itu, Ia menyoroti rencana Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mengusulkan aturan Liga 1 kalau ada pengurangan poin pada klub yang suporternya menyalakan flare saat pertandingan.

Menurut Teddy, apabila rencana itu direalisasikan maka sekiranya bisa memberi efek jera kepada oknum Bobotoh yang masih nekat membawa dan menyalakan flare.

“Melakukan pengurangan poin terhadap klub yang mana suporternya menyalakan flare. Harus ada suatu regulasi yang membuat efek jera karena hukuman denda rupiah (rupanya) tidak memberi efek jera,” jelasnya.

Sebelumnya, flare atau suar kembali dinyalakan para suporter saat pertandingan pamungkas Persib vs Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), April lalu.

Setiap sudut tribune di stadion memerah dan penuh oleh asap flare. Akibatnya, pertandingan yang belum selesai itu terpaksa diberhentikan oleh wasit dan para pemain diminta segera masuk ke ruang ganti. (mcr27/jpnn)