Pakar Unpad Jelaskan Dampak Cuaca Ekstrem Pada Erupsi Semeru

Senin, 06 Desember 2021 – 20:20 WIB
Pakar Unpad Jelaskan Dampak Cuaca Ekstrem Pada Erupsi Semeru - JPNN.com Jabar
Letusan Gunung Semeru. Foto: ANTARA/HO-Dokumen

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Nana Sulaksana, menyebut bahwa banjir lahar yang terjadi akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) lalu, dipicu akibat aktivitas vulkanik yang bersentuhan langsung dengan cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

"Jadi letusan kemarin bukan tiba-tiba, tapi memang sudah terjadi letusan kegiatan magmatisme jauh sebelumnya. Hanya kemarin saat letusan besar, secara kebetulan bersamaan dengan curah hujan tinggi," ucap Nana dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).

Nana menjelaskan, dampak besar dari erupsi Gunung Semeru diakibatkan adanya dua gaya yang bekerja, yaitu endogen dan eksogen. Gaya endogen terjadi dari aktivitas magma yang mendorong material vulkanik naik ke permukaan, sedangkan gaya eksogen diakibatkan hujan ekstrem.

Material vulkanik yang tertumpuk di kubah secara langsung bersentuhan dengan air. Akumulasi material tersebut kemudian dialirkan oleh air dan hanyut ke bawah melalui lembahan dan sungai-sungai. Akibatnya, banjir lahar mampu menyapu kawasan di lembahan Semeru.

"Kalau tidak ada hujan, maka seluruh material yang keluar sifatnya belum langsung menjadi lahar. Ini karena musim hujan, kebetulan hujan besar, material yang teronggok di atas terkena air, dan hanyut ke sungai," papar Nana.

Selain itu, Nana mengungkapkan, letusan Semeru memiliki karakter tersendiri. Hal ini disebabkan, setiap komplek gunung berapi di Indonesia memiliki karakteristik magmanya masing-masing.

"Antara satu gunung api dengan yang lain sebenarnya berbeda. Karena itu, karakternya juga berbeda karena kandungannya berbeda," ujarnya.

Dilihat dari tipe letusan, berdasarkan hasil penelitian dan historis, Gunung Semeru secara spesifik memiliki erupsi yang besar. Setelah itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut kemudian akan tertidur kembali dalam waktu yang cukup lama.

Gunung Semeru secara spesifik memiliki erupsi yang besar. Namun, Gunung Semeru diprakirakan akan tertidur kembali dalam waktu lama
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News