Teruntuk Ridwan Kamil, Belajarlah dari Jokowi Manfaatkan Duit 1,2 Triliun

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengkritisi efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Pusat pada era Presiden Joko Widodo, pembangunan Ridwan Kamil dinilai sangat tidak efektif dan hanya mementingkan ambisi politik semata.

Adapun Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar 1,2 Triliun untuk membangun insfrastruktur strategis di Jawa Barat (Jabar). Pembangunan itu meliputi Flyover Kopo, Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy.

Flyover Kopo menggunakan anggaran 288 Milliar, Kolam Retensi Cieunteung sebesar 204 Milliar, Kolam Retensi Andir 142 Milliar, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy sebesar 632 Milliar. Insfrastruktur tersebut dibangun sebagai langkah pemerintah menangani banjir dan kemacetan.

Dengan dana yang hampir sama yaitu Rp 1,2 Triliun, Ridwan Kamil hanya mampu membangun Masjid Al Jabbar semata.

“Jika dibandingkan dengan anggaran yang dikelola Presiden, tentu sangat jauh (efektivitasnya),” kata Dedi di Kota Bandung, dikutip Selasa (7/3).

Bahkan, Dedi menuturkan, pembangunan Masjid Al Jabbar dinilainya hanya demi kepentingan reputasi semata untuk meningkatkan popularitas atau kedikenalan.

"Ridwan Kamil pada dasarnya tidak bekerja secara subtabsial, ia lebih terlihat membangun yang dia rasa penting untuk reputasi politiknya semata, dan itu telah ia lakukan sejak menjadi walikota," tegas Dedi.