73 Tahun Berdiri Universitas Indonesia Telah Ciptakan Beragam Inovasi untuk Negeri
“Karena perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya menjadi produsen artikel di jurnal ilmiah, tetapi juga harus mampu melihat dampak penelitian, peluang policy action, serta engagement dengan mitra industri, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, hasil penelitian harus diwujudkan dalam bentuk produk yang dapat dihilirisasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara masif oleh masyarakat.
“Sejauh ini, terdapat 33 produk inovasi yang sudah dilisensikan kepada industri untuk diproduksi dan dikomersialkan,” terangnya.
Dari 33 produk tersebut, 20 di antaranya merupakan produk kesehatan, 7 rekayasa keteknikan, 3 inovasi bidang sosial humaniora, 2 dari bidang pangan, dan 1 bidang pertahanan dan keamanan.
Mitra-mitra yang sudah memproduksi produk inovasi UI tersebar di berbagai wilayah, yaitu 13 mitra di Jawa Barat, 6 mitra di DKI Jakarta, 3 mitra di Jawa Timur, 2 mitra di Jawa Tengah, dan 1 mitra di Banten.
Beberapa produk yang dilisensikan menghasilkan royalti ratusan juta rupiah ke UI yang akan disalurkan kepada peneliti pada 2023.
“Produk-produk karya civitas UI, sudah dikomersialkan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai produk unggulan hasil inovasi Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Produk-produk yang telah secara masif diproduksi dan digunakan oleh masyarakat, antara lain Covent 20 (Ventilator Darurat), Swab Stick (bahan habis pakai untuk tes PCR), Implan Mata, Propolis (suplemen kesehatan dari bahan dasar madu), dan DBD Kit (alat deteksi cepat demam berdarah).
Selama 73 tahun berdiri, Universitas Indonesia telah banyak melakukan riset untuk terciptanya inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News