Pengamat Transportasi: Jalanan di Bandung Tidak Bisa Lagi Menampung Volume Kendaraan
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Dinas Perhubungan mencatat jumlah kendaraan di jalanan nyaris setara dengan populasi warga di Kota Bandung.
Hal ini lah yang diduga menjadi sebab Kota Bandung tak bisa lepas dari kemacetan setiap harinya, terutama di jalur-jalur utama.
Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono mengatakan, salah satu faktor kemacetan adalah jumlah kendaraan yang tidak lagi bisa ditampung dengan kapasitas jalan yang ada.
Sementara jumlah kendaraan setiap harinya bertambah, tetapi jumlah jalannya tidak bertambah.
“Nah kendaraan pribadi yang ada di Kota Bandung itu sudah sangat banyak, di atas dua juta sekian, sudah hampir mendekati jumlah penduduk Kota Bandung. Jadi seolah-olah, satu warga Bandung itu punya satu (kendaraan),” kata Sony dihubungi, Sabtu (11/2).
“Ini memang mengindikasikan sangat wajar lah sehingga Bandung menjadi sering macet, ya karena jumlah kendaraannya sangat banyak, sementara jumlah jalannya itu tidak bertambah sampai sekarang,” sambungnya.
Sony menjelaskan, karakter Kota Bandung, jauh berbeda dengan kota-kota lainnya seperti Jakarta.
Maka dari itu, penerapan ganjil genap di Bandung pun menurutnya bukanlah suatu solusi yang efektif. Jalanan di Bandung cenderung lebih sedikit dan kecil, berbanding terbalik dengan Ibu Kota Jakarta yang punya jumlah jalanan banyak, termasuk jalan layang dan underpass.
Pakar Transportasi ITB merespons soal volume kendaraan yang nyaris setara dengan populasi warga di Bandung. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News