Basarnas Rancang Prosedur Penyelamatan Kecelakaan Pesawat di Perairan Utara Pulau Jawa

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Badan SAR Nasional (Basarnas) tengah merancang prosedur atau acuan khusus guna mencegah miskoordinasi antarintansi dalam penanganan operasi keselamatan kecelakaan pesawat.

Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi Basarnas Nanang Sigit mengatakan, nantinya akan ada pedoman kontijensi yang diteralkan oleh beragam instansi atau potensi SAR yang membantu penyelamatan selain personel SAR inti.

"Karena begitu ada kecelakaan, biasanya semua kan datang, nah itu betul-betul harus terkoordinasi, tidak hanya datang saja tetapi betul-betul kami tahu siapa saja yang ada di sana, apa yang akan dia kerjakan," katanya di Bandung, Kamis (22/12).

Menurutnya, instansi lain saat kecelakaan terjadi hanya tiba-tiba bergabung tanpa tahu prosedur yang harus dilakukan.

"Biasanya dia (instansi lain) datang, dan kami tidak tahu, mereka hanya tiba-tiba ikut bergabung," ucap dia.

Ia mengaku sebelumnya, pedoman rencana kontijensi itu sudah ada, tetapi dinilai perlu diperbarui kembali setelah adanya beberapa evaluasi.

Karena, mengoordinasikan beragam instansi hingga para relawan dalam operasi SAR bukan suatu hal yang mudah.

Adapun evaluasi ini juga berkaca pada operasi penyelamatan ketika kecelakaan pesawat Lion Air di perairan Kabupaten Karawang pada 2018 lalu.