Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Persilakan Ridwan Kamil Mengundurkan Diri

Apalagi, upah yang diberikan pada buruh masih belum sesuai yang diharapkan.
Baca Juga:
“Upah minimun sejak dua tahun terakhir ini tidak mengalami kenaikkan, harga barang dan jasa terus naik melambung dan tidak sepadan dengan upah yang diterima buruh,” ucap Roy.
Selain itu, Roy menambahkan, setelah kenaikkan BBM inflasi saat ini sudah di atas angka 4 persen. Hal ini dirasakannya bisa menurunkan daya beli buruh dan masyarakat lainnya.
Adapun upah yang didapatkan buruh tidak mengalami kenaikkan.
“Saat ini upah minimum provinsi (UMP) dan kabupaten/kota tidak mengalami kenaikkan,” sambung dia.
Selain itu, Roy menjelaskan kalau kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi dalam momentum yang kurang tepat.
Menurutnya, masyarakat saat ini tengah berupaya bangkit dari pandemi Covid-19, dan sekarang harus dipusingkan dengan naiknya harga bahan bakar.
“Upah tidak naik membuat posisi buruh menjadi semakin sulit dan tepuruk yang akan menjadi multiple effect yang besar,” ujarnya.
Ribuan buruh dan ojol menggelar aksi demo tolak kenaikkan harga BBM di Gedung Sate. Begini tuntutannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News