Dua Amalan Utama di Bulan Zulhijah
Pada hari ini, lebih dari 3.000 tahun lalu, Nabi Ibrahim menjalankan praktik keagamaan yang penuh dengan nilai-nilai keilahian, ketauhidan, kesabaran, dan pengorbanan manusia kepada Tuhannya.
Pada saat itu, Nabi Ibrahim AS diuji oleh Allah SWT dengan ujian yang sangat luar biasa. Melalui mimpinya, Nabi ke-enam itu diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra semata wayangnya Nabi Ismail AS.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat As Saffat ayat 100-111.
Selain itu, yang lebih penting adalah bagaimana memetic pelajaran dari perintah Allah SWT tersebut dalam kehidupan saat ini.
Ibadah haji merupakan ibadah mahdlah dan bersifat fisik. Pelajaran yang bisa diambil dari ibadah ini adalah bahwa saat kita berkumpul dengan jutaan orang di tanah yang luas, kita merasa kecil.
Dalam kondisi seperti itu, tidak pantas bagi seseorang untuk sombong. Seseorang membutuhkan orang lain agar bisa membantu, dan agar orang lain tidak menyakiti sesama manusia.
Tolong menolong dan saling penertian dibutuhkan dalam upaya seseorang beribadah kepada Allah SWT. Karena, orang tidak bisa beribadah dengan baik, tanpa ada sikap tolong menolong.
Sementara secara spiritual. Apa yang bisa dirasakan, alami dan refleksikan di tanah suci, saat seseorang betul-betul merasa dekat dengan Allah SWT, semenstinya bisa berpengaruh kepada sikap dan perilaku orang, terutama dalam kehidupan bermasyarakat sekembalinya ke tanah air,
Ada dua amalan utama di bulan Zulhijah yang bisa dimanfaatkan umat muslim untuk memaksimalkan ibadah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News