Migor Curah Belum HET, Pemkot Bandung Imbau Pedagang Beli Minyak ke ‘Simirah’

Senin, 06 Juni 2022 – 10:50 WIB
Migor Curah Belum HET, Pemkot Bandung Imbau Pedagang Beli Minyak ke ‘Simirah’ - JPNN.com Jabar
Pasokan migor curah di Pasar Kosambi, Bandung. (Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com)

Simirah sendiri merupakan aplikasi yang disediakan Kementerian Perindustrian bagi para produsen, distributor (D1), subdistributor (D2) dan pengecer migor curah.

Melalui aplikasi ini, bisa terlihat berapa harga jual dari produsen ke D1, D1 ke D2, sampai ke pengecer.

“Hal yang terjadi di lapangan itu tidak semua pengecer beli dari D2, mungkin ada kendala tersediri. Jadi, si pengecer ini yang harusnya jual Rp 15.500 per kg, tetapi karena beli ke sesame pengecer, harganya jadi lebih mahal sebab mereka juga harus dapat untung,” tuturnya.

Maka dari itu, untuk menekan HET, Disdagin Bandung terus berkoordinasi dengan para distributor. Selain, pihaknya juga berkolaborasi dengan Polres, Satgas Pangan, dan Kodim untuk melakukan monitoring agar rantai distribusi terus berjalan lancar sesuai mekanismenya.

“Kami juga terus mengimbau kepada para pedagang untuk menjual migor curah di bawah HET. Sekarang yang penting stabil dulu harganya. Kami berusaha agar mendekati HET dulu,” imbuhnya.

Sampai saat ini, dari pemantauan Disdagin Bandung, harga tertinggi migor curah di pasaran berkisar Rp 17.000 – Rp 18.000 per kg. (mcr27/jpnn)

Pemkot Bandung meminta pedagang migor curah untuk membeli minyak ke distributor 'Simirah'.

Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News