Suami Pasien yang Diabaikan Petugas RSHS Bandung, Tuntut Permintaan Maaf Manajemen
Semua berawal ketika sang istri divonis kanker kulit stadium akhir, saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung.
Namun, lanjut Arif, karena peralatan yang kurang memadai, pihak rumah sakit Santo Yusuf merujuk pasien ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan lebih baik.
Pasien kemudian mendapatkan perawatan intensif sejak Rabu (11/5).
Karena kondisi penyakit yang sudah parah dan diharuskan menggunakan alat bantu oksigen, Arif bercerita sulitnya mendapatkan pasokan oksigen dari pihak rumah sakit.
Pada Minggu (15/5) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, Arif sempat meminta oksigen baru kepada petugas, namun tak digubris karena para perawat sedang tertidur.
“Waktu pertama habis oksisen, itu yang pertama saya datang minta oksigen tetapi petugas pada tidur terus saya balik lagi ke ruangan,” kata Arif.
Dia kemudian datang lagi ke petugas dan menyampaikan maksudnya. Oksigen baru datang saat kondisi sang istri sudah kritis, namun masih bisa tertolong.
Nasib nahas kembali terjadi. Kejadian serupa berulang, pada Selasa (17/5) malam, sang istri kembali kritis setelah oksigen hampir habis.
Keluarga pasien yang merasa diabaikan oleh perawat RSHS Bandung saat meminta tabung oksigen baru, menuntut permintaan maaf pihak rumah sakit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News