95 Persen Balita di Pamijahan Konsumsi Kental Manis, Bogor Berpotensi Darurat Gizi Buruk!

Kamis, 20 Maret 2025 – 07:00 WIB
95 Persen Balita di Pamijahan Konsumsi Kental Manis, Bogor Berpotensi Darurat Gizi Buruk! - JPNN.com Jabar
Potret pemaparan dan diskusi media tentang bahaya konsumsi kental manis berlebih pada anak. Foto: Yogi Faisal/JPNN

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Konsumsi kental manis yang dijadikan sebagai minuman susu untuk anak masih menjadi persoalan penting yang membutuhkan perhatian.

Pasalnya, bayi berusia di bawah 12 bulan pun telah terpapar kental manis melalui Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula pada balita dan bayi ini berisiko terhadap kecukupan gizi dan tumbuh kembang anak yang membuat anak rentan terkena penyakit tidak menular.

Temuan tersebut mengemuka dalam paparan hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Bogor dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI).

Ketua tim penelitian, Prof. Dr. Tria Astika Endah Permatasari SKM., MKM mengatakan sebanyak 95 responden penelitian mengonsumsi kental manis mulai dari usia 8 bulan ke atas bersamaan dengan periode MPASI.

“Temuan kami di lapangan menunjukkan sebanyak 95 balita diberikan kental manis mulai usia 8 bulan ke atas,” kata Tria.

Penelitian bertujuan untuk menggali dampak kesehatan dan status gizi balita di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, yang dilakukan terhadap 100 responden yang tersebar di empat Desa yakni Cibitung Wetan, Cibitung Kulon, Ciasihan dan Desa Cibunian.

Kecamatan Pamijahan sendiri merupakan wilayah stunting tertinggi kedua di Kabupaten Bogor. Tercatat angka stunting di Pamijahan sebesar 502 pada tahun 2024.

Temuan penelitian di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor menunjukkan, 95% balita telah terpapar kental manis sejak usia 8 bulan
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News