RSUD Kota Bogor Jadi Pusat Pelatihan Dokter Militer untuk Medis dan Keamanan Nasional

Peningkatan kualitas layanan kesehatan di RSUD Kota Bogor menjadi fokus utama Pemerintah Kota Bogor, terutama setelah ditetapkannya RSUD Kota Bogor sebagai rumah sakit pendidikan.
Baca Juga:
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menegaskan bahwa peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) merupakan kewajiban pemerintah daerah.
“Ini sebuah kehormatan bagi Pemerintah Kota Bogor, atas kerjasama RSUD Kota Bogor, yang menjadi rumah sakit pendidikan bagi Universitas Pertahanan. Oleh karena itu, kami harus meningkatkan sarana dan prasarana, kualitas layanan, serta memastikan kesiapan RSUD untuk membimbing para kadet dokter muda dalam melayani masyarakat,” ujar Dedie.
Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, menjelaskan bahwa pengembangan sarpras merupakan langkah penting untuk memenuhi standar rumah sakit pendidikan.
“Menjadikan RSUD Kota Bogor sebagai rumah sakit pendidikan membutuhkan perluasan dan penambahan fasilitas. Misalnya, kami membutuhkan departemen-departemen seperti penyakit dalam dan THT, yang saat ini masih dalam proses pembangunan dan perluasan,” jelas dr. Ilham.
Lebih lanjut, dr. Ilham menyebutkan bahwa pengembangan sarpras akan disinergikan dengan arahan dari Wali Kota Bogor. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor untuk memastikan bahwa semua kebutuhan sarpras terpenuhi,” tambahnya.
Sinergi untuk Layanan Kesehatan dan Pendidikan yang Berkualitas
Peningkatan sarpras di RSUD Kota Bogor diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga menjadi wadah pendidikan yang berkualitas bagi calon dokter dari Universitas Pertahanan.
Sebanyak 75 sarjana kedokteran militer dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) resmi mengucapkan sumpah dokter
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News