Warga Tolak Keberadaan Watertank PDAM Tirta Asasta Depok

Dia mengaku saat kejadian tersebut warga belum mengetahui lokasi itu akan dibangun apa.
“Saat itu juga kami belum diberitahu kalau akan dibuat bangunan seperti ini. Ada semacam tidak transparasi, bahwa mereka akan bangun seperti ini (watertank),” tuturnya.
Catur mengungkapkan bahwa warga sudah melakukan protes, lantaran dampak yang muncul akibat pembangunan tersebut.
“Kami sudah protes dan bikin surat resmi, waktu itu kami protes pembangunan aja, tolong lebih menekankan keamanan untuk kami. Itu masih belum jelas mau dibangun apa, karena enggak ada informasi, ada yang bilang mau dibikin tempat parkir, ada yang bilang telpat diklat,” jelasnya.
Setelah watertank berdiri, pihak warga masih terus melakukan protes terhadap PDAM.
“Setelah berdiri, kami emnang bersengketa terus, kami menenukan juga data-data baik secara teknis, atau secara peraturan, ini banyak cacatnya,” tegasnya.
Terlebih, saat ini ditemukan bahwa watertank tersebut miring 25 cm.
“Sikap kami masih satu, kami ingin relokasi, karena ini enggak layak berada di tengah-tengah pemukiman. Pokonya kami menolak apapun kegiatan di atasnya, di watertank ini, kecuali satu, relokasi, karena itulah yang paling aman,” tandasnya. (mcr19/jpnn)
Warga menolak keberadaan watertank milik PDAM PT Tirta Asasta yang berada di tengah pemukiman warga karena mengkhawatirkan bagi keselamatan
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News