Rumah Kliennya Disita Bareskrim Polri, Martin Lukas Simanjuntak dan Partners Datangi PN Cibinong Bogor

"Ternyata di tahun yang sama, yaitu 2021 IP dan MA ini melakukan dugaan tindak pidana penipuan, pemalsuan surat dan tindak pidana pencucian uang,"
"Nah, ternyata uang yang dibayarkan IP dan MA kepada klien kami untuk membeli rumah, di duga menggunakan uang hasil kejahatannya senilai Rp 270juta," sambungnya.
Atas dasar hal itu, Bareskrim Polri menyita dan menyegel rumah Erlina Legg, gegara duit jual beli rumah yang digunakan IP dan MA berasal dari dugaan hasil tindak pidana pencucian uang.
Martin Lukas Simanjuntak mengaku heran mengapa Bareskrim Polri begitu bersemangat menyita rumah dan tanah milik kliennya.
Padahal secara hukum, proses jual beli yang belum selesai prosesnya, tak bisa menjadikan objek jual beli sebagai barang sitaan.
"Ini kan jual belinya belum selesai atau belum lunas, tidak bisa dong objeknya menjadi barang sitaan hukum. Karena status kepemilikannya berdasarkan fakta hukum rumah dan tanah itu masih milik klien kami," tegasnya.
Pihak kliennya pun berbesar hati siap mengembalikan uang Rp270 juta yang digadang merupakan hasil tindak pidana pencucian uang yang dilakukan IP dan MA.
Dengan syarat, pihak Bareskrim Polri atau pengadilan harus me gembalikan rumah dan tanah yang disita kepada kliennya.
Datangi PN Cibinong Bogor, Martin Lukas Simanjuntak dan Partners dampingi korban yang rumahnya disita Bareskrim Polri
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News