Kasus DBD di Kota Bandung Tembus Angka 7.310
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatatkan sebanyak 7.310 kasus demam berdarah (DBD) di Kota Bandung selama periode Januari hingga November 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung dr Ira Dewi Jani mengatakan, sebanyak 28 orang meninggal dunia dengan angka kematian saat ini berada di angka 0,4 persen.
"Dari 7.310 kasus tersebut sebanyak 7.280 pasien telah sembuh," kata Ira, dikutip Selasa (3/12/2024).
Ira menjelaskan, penyebab tingginya jumlah orang terserang penyakit DBD, salah satunya dikarenakan kemarau panjang yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti bertelur dengan baik dan menetes saat musim hujan.
“Ketika memasuki musim hujan membuat permukaan air naik, jadi telur yang menempel di dinding itu sekarang teredam air. Telur tersebut menetas jadi nyamuk aedes aegypti dewasa yang menjadi penular virus dengue,” jelasnya.
Oleh karena itu, saat memasuki musim hujan ini, dirinya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman DBD dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Salah satunya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara bersih-bersih secara serentak dalam satu lingkungan atau wilayah kecamatan, sehingga mampu menekan angka kasus DBD di Kota Bandung.
“Kami juga mendorong gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). Masyarakat diharuskan memeriksa ada tidaknya jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar. Jika diperlukan, bubuk abate dapat digunakan dan tersedia gratis di puskesmas terdekat,” tuturnya.
Dinkes mencatatkan sebanyak 7.310 kasus demam berdarah di Kota Bandung selama periode Januari - November 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News