Ketum IAP Berikan Saran Penting untuk Presiden Prabowo, Ini Soal Pertumbuhan Ekonomi
Hal ini yang akan menjadi pendorong kuat kawasan metropolitan menjadi lebih kompetitif serta akan menarik investasi pada skala nasional dan internasional.
“Mobilisasi orang, barang, informasi, modal, serta sumber daya alam lainnya dalam dan antar Metropolitan secara efisien dan efektif akan menjadikan indonesia smakin kompetitif, shingga mampu menarik banyaknya investasi, meningkatkan konsumsi masyarakat dan volume ekspor. Hal inilah yang berimplikasi pada naiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sesuai dengan target tahun 2029 sebesar delapan persen,” katanya.
Andy sudah membahas isu ini dalam diskusi bertajuk The 2nd Rebana Expo: Asia-Pacific Metropolitan Planning Caucus yang diselenggarakan di Linggarjati, Kuningan, pada pertengahan pekan lalu.
Selain itu, diskusi pun mencakup pengelolaan aglomerasi perkotaan ini juga membahas solusi lain seperti property tax, development charges, vehicle tax, bond dan obligasi sbagai alternatif pembiayaan pengelolaan metropolitan. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 perencana dari 15 negara.
Para perencana saling bertukar pengalaman dan keilmuan dalam menyusun langkah-langkah praktis pengelolaan aglomerasi perkotaan.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Rebana, Bernardus Djonoputro menyatakan wilayah yang diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan berkelanjutan.
Salah satu tantangan utama adalah disparitas pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Kesenjangannya bisa terlihat dalam akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Ketimpangan ini dapat memicu migrasi yang tidak terkendali, memperburuk masalah sosial, dan menekan sumber daya kota.
IAP Indonesia, berikan saran penting untuk Pemerintah jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News