Gubernur Lemhanas Ungkap Peran Penting Perguruan Tinggi dalam Ketahanan Nasional
Kedua, hilirisasi mendorong industrialisasi dan diversifikasi ekonomi. Hilirisasi menciptakan ekosistem industri yang lebih kompleks, mempercepat industrialisasi, dan mengurangi ketergantungan pada sektor primer dengan memperkuat sektor sekunder dan tersier.
Ketiga, menciptakan lapangan kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Proses hilirisasi memerlukan tenaga kerja dengan berbagai keterampilan, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan SDM dalam negeri," jelasnya.
Kang Ace memaparkan bahwa Indonesia memiliki kandungan nikel terbesar di dunia, yaitu, 42 persen atau 21 juta ton. Kemudian, timah di posisi kedua dunia, sebesar 16,3 persen.
Tembaga ke-11 dunia dengan kandungan sebesar 3 persen. Indonesia memiliki kandungan emas sebesar 5 persen di dunia, sedangkan perak 2 persen.
Dia menegaskan, semua sumber daya alam itu tersebar di seluruh provinsi di dunia. Bahkan Jawa Barat kaya akan nikel, besi baja, bauksit, timah, tembaga, minyak bumi, getah pinus, kayu log, karet, garam, tapioka dan lain-lain.
Proyeksi dampak ekonomi hilirisasi komoditas bauksit 2023-2040 dengan nilai investasi 48,89 miliar Dolar AS, bisa menghasilkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 36,99 miliar Dolar AS per tahun pada 2040.
"Indonesia menargetkan menjadi 7 besar negara produsen panel surya. Target itu bisa dicapai dengan hilirisasi," tutur dia.
Gubernur Lemhanas menyampaikan perguruan tinggi berperan penting pada program hilirisasi dalam rangka ketahanan nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News