Watannas RI dan Bio Farma Berkomitmen Tekan Angka Impor Bahan Baku Obat
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Sekretaris Dewan Ketahanan Nasional Laksdya TNI TSNB Hutabarat menyebut permasalahan ketergantungan impor bahan baku obat masih mejadi pekerjaan rumah yang berat bagi industri farmasi Indonesia.
Pasalnya, hampir 90 persen bahan baku obat yang beredar saat ini merupakan hasil impor dari Cina dan India.
"Permasalahan ini (bahan baku obat) sebenarnya permasalahan yang pastinya kompleks, tapi tidak bisa diselesaikan hanya dengan waktu yang singkat dan tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu pihak saja, tapi harus komprehensif dan integral," ucap Hutabarat saat mengunjungi kantor Bio Farma di Kota Bandung, dikutip Jumat (9/8).
Baca Juga:
Lebih lanjut, Hutabarat menuturkan, kondisi ketergantungan impor bahan baku obat tidak hanya dialami Indonesia saja. Menurutnya, banyak negara mengalami permasalahan yang serupa dan menjadi konsumen bahan baku obat dari Cina dan India.
"Hal ini juga ternyata terjadi di negara-negara lain, permasalahan-permasalahan bahan baku impor dan seterusnya," tutur Jenderal TNI bintang tiga tersebut.
"Saya secara pribadi melihat bahwa sekarang kita yang terpenting adalah urgensinya, urgensi bahwa kepentingan kesehatan masyarakat itu menjadi nomor satu dulu, secara bertahap kita akan menuju ke kemandirian (farmasi)," kata Hutabarat.
Hutabarat menambahkan, pihaknya akan melakukan kajian terkait persoalan ini dan melaporkannya ke Presiden Joko Widodo.
"Tugas kami hanya melakukan pengkajian dan kami melihat, lalu kami berikan masukan kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, itu yang akan kami lakukan," katanya.
Permasalahan ketergantungan impor bahan baku obat menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi industri farmasi di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News