Pembangunan BRT Bandung Raya, Habiskan Anggaran Rp1,3 Triliun

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Koswara mengatakan, pembangunan infrastruktur hingga penyediaan sistem dilakukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah daerah akan diberi wewenang untuk mengoperasionalkan BRT Bandung Raya.
Ia menuturkan, lima koridor Trans Metro Pasundan yang ada saat ini akan terintegrasi dengan BRT Bandung Raya.
Layanan lima koridor tersebut berada di Kota Bandung hingga ke Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Sedangkan, pembangunan infrastruktur meliputi diantaranya jalur khusus, halte, serta depo BRT Bandung Raya.
Tidak hanya itu, para penumpang BRT Bandung Raya ke depan akan melakukan pembayaran dengan menempelkan kartu di dalam bus.
"Perencanaan total ada 21 koridor, armada itu sekitar 450-an belum feedernya. Total anggaran Rp 1,3 triliun untuk infrastruktur," ungkap Koswara.
Lebih lanjut, ia menuturkan Pemprov Jabar pun akan membuat peraturan yang mendukung operasional BRT Bandung Raya ke depan. Terkait dengan Terminal Cicaheum, ia memastikan bahwa tidak akan ditutup.
"Cicaheum jadi depo dan untuk terminal layanan angkutan massal tapi angkutan luar kota pindah ke sini (terminal Leuwipanjang)," ucapnya.
memastikan pembangunan angkutan massal dengan Bus Rapid Transit (BRT) akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2027.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News