Butuh Rp50 Miliar untuk Membiayai Operasional Biskita Transpakuan Kota Bogor
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto meminta Pemerintah Kota (Pemkot) mencari terobosan terbaik untuk pembiayaan transportasi massal Biskita Transpakuan, yang subsidinya akan berakhir tahun depan.
Atang mengatakan melihat postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, ia khawatir biaya operasional Biskita Transpakuan yang mencapai Rp50 miliar setahun tidak tertutupi apabila dikelola secara mandiri oleh pemkot.
Mengingat saat ini banyak kebutuhan lain seperti kebutuhan armada pengangkut sampah, pembangunan sekolah dan penyelesaian stunting.
Sehingga, menurut Atang, harus dipilih pola kebijakan anggaran yang tepat. Di samping Pemkot Bogor juga wajib menyediakan transportasi publik yang memadai.
“Tetapi saya kira harus mengambil cara cara lain, apakah dengan menggandeng swasta dengan lebih kuat lagi. Sehingga kebutuhan Rp 50 miliar untuk operasional Biskita bisa tertangani dengan baik,” ujarnya.
Atang menyampaikan, program pembangunan seperti jalur pedestrian, taman kota, serta Alun-Alun sudah selesai dan tinggal dilanjutkan pemeliharaannya.
Baca Juga:
“Saatnya anggaran-anggaran ini untuk kebutuhan mendesak yang tadi. Penanganan sampah, transportasi, pendidikan, kesehatan, ekonomi,” kata Atang.
Ia mengatakan, saat ini DPRD Kota Bogor tengah meminta laporan dari Pemkot untuk penanganan sampah, program Biskita Transpakuan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), penyediaan seolah, dan layanan kesehatan berkaitan stunting.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencari terobosan terbaik untuk pembiayaan transportasi massal Biskita Transpakuan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News