130 Sopir DLH Mogok Kerja, 400 Ton Sampah Kota Bogor Tak Diangkut ke TPAS Galuga
Uang 50 ribu rupiah itu cukup untuk memenuhi operasional setiap harinya. Kata Deni, selama ini, sopir selalu mengeluarkan uang operasionalnya sendiri.
Jika dihitung DLH Kota Bogor harus mengeluarkan uang senilai Rp6,5 juta per harinya. Jika ditotalkan selama satu bulan atau 30 hari, DLH mesti mengeluarkan uang sebesar 195 juta rupiah.
DLH akan mengomunikasikan hal ini kepada para sopir yang memilih untuk mogok.
“Ya hari ini kami komunikasikan lagi. Kami pun malu dapat Adipura tetapi sopirnya tidak kami akomodir keinginannya,” tandasnya.
Sementara itu, di beberapa lokasi seperti Pasar Anyar sampah terihat menumpuk mulai hari ini.
“Ini sudah menumpuk baru hari ini. Kemarin siang ada pengangkutan,” kata Erdi pengangkut sampah di Pasar Anyar.
Biasanya, untuk di lokasi Pasar Anyar ini dalam keadaan normal sampah sebanyak satu boks bisa terangkut.
“Kalau keadaan normal 1 boks. Kalau lagi rame bisa lebih. Kalau gak diangkut hari ini bisa nambah lagi,” tandasnya. (mar7/jpnn)
Sebanyak 400 ton sampah di Kota Bogor per hari ini tidak terangkut ke TPAS Galuga, gegara sebanyak 130 sopir truk sampah DLH mogok kerja.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News