Menyambut Ramadan, Warga Kabupaten Bandung Gotong Royong Cuci Karpet Masjid di Aliran Sungai Ciwidey
"Dan langsung di keringkan di sini. Ditunggu sampai kering, Kadang-kadang jam 14.00 atau sampai jam 15.00 tergantung cuaca," bebernya.
Dikarenakan memakan waktu yang panjang, rata-rata warga yang menjalankan tradisi tersebut kerap membawa bekal nasi beserta lauknya, untuk disantap usai membersihkan karpet masjid.
"Kami ke sini pakai kolbak, kemudian karena nunggu lama setelah proses mencuci ya kami bawa makan sendiri. Itu makanan enggak ada unsur apa-apanya, murni dari masyarakat yang ngasih uang buat rokok, buat beras atau kadang ada yang ngasih lauknya," ujar Abah Aden.
Meski wilayah Bandung Raya tengah memasuki musim penghujan, Aden mengaku tidak tetap menjalankan tradisi tersebut.
Tahun ini, kata dia, memang terbilang sepi dan tidak dijalankan secara serentak.
"Kemungkinan yang lain sudah melakukan, karena biasanya mulai tanggal 5 syaban sudah mulai, kemungkinan saya yang terakhir. Tapi enggak bareng-bareng enggak kaya biasanya karena bisa jadi keganggu dengan cuaca juga," jelasnya.
Jika saat membersihkan cuaca sudah mendung, Abah Aden mengaku tetap akan menjemur karpet tersebut.
"Ya kami mengeringkan pasti di sini, kemudian kalau keganggu hujan di bawa ke kampung, pokoknya kamis usahakan kering dan bisa dipakai pas tarawih," ucap dia.
Sejumlah warga dari Kecamatan Cigondewah, Kabupaten Bandung, menjalankan tradisi cuci karpet masjid menyambut bulan suci Ramadan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News