Cari Penyebab Gempa, Tim Ahli ITB Pasang 22 Seismograf di Sumedang
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Tim Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang 22 seismograf di sekitar area terjadinya gempa Sumedang pada Selasa – Rabu (2 – 3/1).
Pemasangan alat tersebut bertujuan untuk lebih memahami dan meneliti fenomena gempa yang terjadi di Sumedang, belakangan ini.
Tim tersebut berasal dari Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB dan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Sains dan Teknologi Kegempaan ITB.
Sebagai informasi, tim ini diketuai oleh Prof. Dr. Sc. Ir. Andri Dian Nugraha, S.Si., M.Si., dengan anggota Dr. Ir. Zulfakriza, S.Si., M.T., dua mahasiswa S3 dan dua mahasiswa S1 Program Studi Teknik Geofisika ITB.
Gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada akhir tahun 2023, memberikan dampak kerusakan pada beberapa bangunan serta rumah tinggal. Bahkan, getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat, seperti Bandung, Subang, Garut, serta Cirebon.
Guncangan gempa pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 serta kedalaman 7 kilometer. Pusat gempa berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.
Kemudian gempa kedua terjadi saat 15.38 WIB dengan kekuatan M 3,4 serta kedalaman 6 kilometer. Sedangkan pusat gempanya berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.
Sementara itu, gempa ketiga dengan kekuatan yang cukup besar, yakni M 4,8 terjadi pada pukul 20.34 WIB. Pusat gempa berada di darat sekitar 2 kilometer arah Timur Laut Kabupaten Sumedang pada kedalaman 5 kilometer dan tergolong gempa dangkal.
Tim Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang 22 seismograf di area Sumedang untuk mengetahui penyebab gempa di sana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News