DKPP Jabar Genjot Produktivitas Sapi Perah Melalui Delman Sarah
“Selain itu, diharapkan dapat menjadi role model dan kemudian direplikasi kabupaten/kota, untuk ditindaklanjuti agar terjadi pemerataan jumlah sapi produktif,” ucap Siti dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Sabtu (30/12).
Kemudian, mengganti sapi perah yang telah terpapar PMK, lantaran produktivitasnya menurun dampak dari penyakit tersebut.
“Delman Sarah ini mendukung pemulihan pascawabah PMK, khususnya melalui penambahan populasi. Terdapat dua UPTD di DKPP yang bergerak di sapi perah, yaitu di Bunikasih untuk pembesaran dan Cikole untuk produksi susu,” ujarnya.
Kedepannya, peran kedua UPTD ini akan dioptimalkan sebagai role model dan dicoba supaya bisa direplikasi di kabupaten/kota melalui wadah koperasi persusuan.
Dia menuturkan, 127 sapi impor yang didatangkan pada November 2023 lalu untuk Delman Sarah ini, dikembangkan oleh balai agar betul-betul siap baik dalam penyesuaian iklim, maupun pakan agar produktivitasnya tidak menurun.
Skema ini juga dilakukan, untuk menyiasati kecenderungan peternak yang kerap menjual bibit ke luar Jawa Barat.
“Pedet atau bibit tidak pernah dipelihara, 90 persen dijual. Nanti setelah produktif, dibeli lagi. Padahal bisa jadi sapi yang dibeli, eta-eta keneh (bibit sapi perah yang dulunya dijual),” terangnya.
Maka, saat ini diusahakan agar pedet tidak keluar, maka dibuat balai khusus yang menjaring pedet.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat genjot produktivitas sapi perah pascawabah PMK melalui Delman Sarah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News