Dosen Uika Bogor Raih Silver Award di Ajang Malaysia Technology Expo 2023

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Melalui rancangan aplikasi mitigasi bencana banjir dan longsor berbasis mobile, Dosen Universitas Ibn Khaldun (Uika) Bogor, Iksal Yanuarsyah, berhasil meraih medali perak pada ajang Penghargaan Inovasi Internasional yang diselenggarakan Malaysia Technology Expo (MTE) 2023.

Inovasi yang berjudul "Geos-care Geospatial Application for Flooding and Landslide Mitigation", berhasil mengalahkan lebih dari 400 peserta dari berbagai negara-negara di Asia dan luar Asia.

Iksal yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Dakwah Fakultas Teknik dan Sains (FTS) menjelaskan bahwa aplikasi mobile Geos-care yang dia rancang beserta kawannya itu, merupakan aplikasi penyedia informasi berbasis geospasial (lokasi) yang dapat memberikan informasi level potensi pada rumah-rumah warga dan lokasi aman serta arah evakuasi jika bencana itu terjadi.

Geos-Care merupakan aplikasi untuk publik yang dapat memberikan pemahaman informasi kebencanaan di sekitar warga agar masyarakat dapat mempersiapkan diri sebelum dan saat bencana terjadi.

"Sebagaimana hasil penelitian kami, aplikasi ini sangat dibutuhkan di negara kita, untuk meminimalisir terjadinya korban saat bencana, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun tim evakuasi. Aplikasi ini dapat menampilkan hasil pemodelan dan analisis spasial dari berbagai parameter untuk mengetahui kondisi dan potensi bencana di wilayah sekitar,” ucapnya, Rabu (25/10).

Dirinya menyebut bahwa Geos-care hadir untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana.

“Contoh area kajian yang digunakan dalam perlombaan ini yaitu wilayah Kabupaten Bogor - Indonesia serta Negeri Selangor dan Putrajaya - Malaysia,” tuturnya.

Adapun kompetisi yang diikuti ini, merupakan kompetisi untuk memberikan penghargaan pada karya-karya inovasi di tingkat Internasional untuk program Sustainable Development Goals International Innovation Awards and Expo (SDG IIAE), yang diikuti oleh para profesional, peneliti, serta lembaga pendidikan lebih dari 10 negara dunia.